Wednesday, June 8, 2016

Tips Melatih Si Kecil Berpuasa

Puasa yaitu keharusan untuk umat muslim. Puasa bisa merasa begitu susah namun juga dapat jadi begitu gampang, dapat disebut juga seberapa banyak kwalitas pemahaman kita mengenai puasa. 

Hidupnya keimanan dalam lingkungan keluarga juga begitu memengaruhi kesiapan kita dalam melakukan beribadah ini. Kesempatan ini aku menginginkan berbagi pengalaman melatih si kecil untuk turut berpuasa. 

Pendidikan agama yaitu keharusan tiap-tiap orangtua untuk mengemukakan pada tiap-tiap anak-anak. Sebaiknya kita tidak cuma mengemukakan namun juga melatih serta memberi contoh dalam tiap-tiap pengerjaannya. 
Ramadhan th. ini bertepatan dengan genapnya umur 6 th. si Kakak. Th. lantas aku sudah coba mengenalkan puasa kepadanya. Sekian kali Kakak turut puasa 1/2 hari, jadi th. ini Kakak mulai berpuasa full dari sahur hingga maghrib. Tersebut disini panduan yang tengah aku aplikasikan. 


Sediakan santapan sahur yang ia ingin. 
Janganlah di tanya bagaimana langkahnya waktu membujuk Kakak untuk turut sahur. Guling sana, guling sini. Teriak-teriak sembari nangis. 
 " Umiiiii... gak mauu sahuuuur. Masihlah ngantuk. " 
Pada akhirnya sangat terpaksa deh bopong Kakak ke luar kamar. Sebentar menenangkannya dalam pangkuan, sesudah tenang mulai menawarkan minuman teh manis hangat yang ia sukai. Sesudah Kakak sadar seutuhnya baru deh mulai tawarin makan, udang asem manis kesukaannya. 

Sabar serta dampingi harinya. 
Sesudah subuh Kakak bakal tidur kembali. Lantaran libur jadi biarkanlah bangunnnya siang. Jam delapan usai mandi Kakak pergi main berbarengan beberapa rekannya, kurang lebih hingga jam 11 tersebut saat aman namun saat masuk zuhur mulailaaaaah satu drama.... 
 " Uummiii... Bukaa... puasanya 1/2 hari ajaaaa... hiks... " 
 " Sabar, Kak. " 

Terasa jengkel Kakak juga menangis kencang. Perlahan-lahan kutarik dia dalam pelukan, Kakak meronta serta makin berteriak. 
 " Umiiii... lapeerr... " 
 " Kakak, sayang sabar yah. " 
Rontaannya berhenti bertukar isak yang menyedihkan. Pada keadaan seperti ini, kita sebagai ibunya mesti waspada dalam berlaku. Janganlah lembek sampai luluh serta janganlah juga sangat keras. Sikap paling baik yaitu dengarkan sembari memperkuat mentalnya. 
Pada akhirnya, mungkin saja lantaran capek, Kakak juga tertidur. 
Bangun tidur, mandi sore selalu ajak berjalan-jalan mencari takjil. 

Berikan reward bila si kecil sukses. 
Pada akhirnya sesudah demikian lama penantian. Susu kotak, es buah, bubur sumsum, serta nasi opor ada dihadapan di Kakak. 
 " Umiiii, perutnya gak muaaat... " 
Hihihiiii... 
Hanya dicicip sedikit-sedikit doank ma dia. 


Cermati waktu si kecil bermain. 
Bermain yaitu satu diantara langkah supaya si kecil lupa kalau dianya tengah berpuasa. 
Namun ini agak sulit. Anak-anak di lingkungan tempat tinggal tak mengaplikasikan pendidikan yang sama juga dengan aku. 
Karenanya mesti diakali. Demikian rekannya ada yang jajan, Kakak segera Umi panggil pulang, agar amaan. 

Janganlah sungkan untuk berlaku tegas. 
Bukanlah sekali 2 x Kakak mangkir dari kesepakatan, eh. 
Ya namanya juga anak-anak. Terkadang ngumpet-ngumpet minum es di belakang Uminya. Bila telah begini senjata terampuh keluar, yakni ceramah dari A hingga Z dapat berjalan sepanjang 2 jam nonstop. Kemudian, Kakak tetaplah harus meneruskan puasanya hingga maghrib namun ada konsekwensi pastinya, tak bisa main bila puasanya batal atau tak ada duit jajan chas waktu tarawih bareng beberapa rekannya. 


Itu yaitu langkah yang tengah aku aplikasikan dirumah untuk putri sulung aku. Memperkenalkan puasa mulai sejak awal dengan harapan waktu ia sudah meraih umur baligh kelak sudah siap menggerakkan puasa dengan seutuhnya. 
Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Labels: , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home